REPRODUKSI
Alat Reproduksi
Ovarium (Indung Telur)
Terletak diluar uterus (dinding rahim), setiap ovarium berbentuk kira-kira seukuran kacang walnut. Persediaan ova (telur-telur) yang dimiliki wanita sepanjang ia hidup terlihat dari ovarium wanita saat melahirkan, telur-telur tersebut terbuka sepanjang ovulasi dalam jangka waktu kurang lebih sebulan dalam setahun antara fase pubertas dan menopause. Indung telur berada diluar rahim bersatu dengan pembuluh tipis yang disebut Tuba Falofii (saluran telur).
Tuba Falofii (saluran telur)
Memiliki ukuran yang beragam, sekitar 0.4mm (0.016in). Tuba falofii adalah saluran tempat ovum (telur) yang sudah masak berjalan menuju sperma. Di bagian pangkal tuba falofii terdapat fimbriae (disebut infundibulum tuba). Indung telur dan fimbriae bersatu pada kolam kecil berisi cairan yang terletak di sebelah rahim, pada bagian bawah rongga perut wanita (ilustrasi tentang alat reproduksi biasanya menggambarkan indung telur dan saluran telur terletak diluar rahim, lebih jelasnya seperti gambar dibawah). Ovum biasanya menetes kedalam kolam tersebut lalu masuk lewat fimbriae menuju saluran telur. Ketika ovum “tertangkap”, ovum akan tertahan pada lapisan kedua-ketiga dari tuba falofii selama dua atau tiga hari, setelah itu gerakan kontraksi memindahkan ovum ke tuba falofii menuju rahim.
Uterus (rahim)
Merupakan alat reproduksi berbentuk cekung dengan dinding otot yang tipis, memiliki ukuran sebesar buah pir. Terletak di bagian atas vagina, bisa didepan (70%wanita) maupun belakang (30% wanita).
Penyangga Rahim
Sistem penyangga rahim wanita sama seperti mamalia betina lain. Ikatan sendi rahim merekat pada rahim sampai ke panggul dan tulang belakang wanita; merupakan penyangga yang cukup untuk rahim wanita yang sedang tidak hamil. Sistem ini tersusun di awal evolusi mamalia, ketika semua mamalia berjalan dengan empat kaki. Merupakan sistem yang efisien (tepat guna), yang menopang berat janin dengan seimbang pada hewan bertulang belakang yang sedang hamil.
Bagaimanapun, seorang wanita sekarang berjalan tegak diatas dua kaki yang dulu merupakan kaki belakang, sehingga akan lebih baik jika rahimnya disangga oleh ikatan sendi yang merupakan rangkaian dari bahunya. Sistem penyangga yang ideal ini tidak berkembang karena semua spesies cenderung beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan perilaku dibandingkan mengubah anatomi yang sudah ada.
Selama kehamilan, berat janin yang terus tumbuh menyebabkan rahim wanita yang membesar menurun, mendorong ikatan sendi rahim ke sudut yang salah dari bawah tulang belakang. Ini menyebabkan sakit punggung, yang merupakan gejala paling umum pada kehamilan, biasanya pada trisemester ketiga saat janin semakin besar. Ini juga mengakibatkan wanita menderita turun rahim di kemudian hari.
Fakta
Ovum mengalami kesuburan hanya selama 24 jam setelah telur bergerak ke bagian terdekat dari tuba falofii (saluran telur).
Puncak kesuburan wanita adalah pada usia 24 tahun.
Dari pasangan yang rutin melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi, 25% wanita hamil dalam waktu satu bulan, 60% dalam waktu enam bulan, 75% dalam waktu sembilan bulan, 80% dalam waktu setahun, dan 90% dalam waktu 18 bulan.
Siklus indung telur
Indung telur menghasilkan ova (telur-telur) yang masak sesuai dengan siklus yang dimiliki wanita yang subur, sepanjang hidupnya. Pada sekitar hari ke-lima dari rata-rata 28 hari siklus haid, sekitar 20 ova mulai matang didalam saluran telur dalam kantung cairan yang dikenal dengan nama follicle. Di hari ke-14, terdapat satu follicle yang tumbuh meninggalkan yang lain, lalu melepaskan ovum yang sudah masak. Follicle lain yang sedang berkembang akan mengerut, mati, dan terhisap kembali, sementara follicle lain yang pecah berkembang menjadi corpus luteum (dari bahasa latin yang artinya “tubuh kuning”).
Selama dua setengah hari dari siklus, corpus luteum menghasilkan progesteron yang kemudian menyebabkan endometrium (lapisan kandungan) menipis dan melembut serta siap untuk menerima ovum yang sudah dibuahi. Jika pembuahan tidak terjadi, telur akan mati dan hancur, dan corpus luteum akan mengerut. Hasilnya akan menetes di progesteron yang memicu keluarnya endometrium ketika sedang menstruasi. Biasanya hanya satu ovum yang dilepaskan, pada waktu-waktu tertentu, walaupun beberapa wanita cenderung untuk melepaskan beberapa ova, yang mengakibatkan kelahiran kembar. Terkadang tidak ada ovum yang dilepaskan. Indung telur berovulasi dalam urutan acak, tapi melalui banyak siklus, setiap indung telur berovulasi dengan jarak yang seimbang.
Gen dan Kromosom
Semua informasi mengenai perkembangan unik dari fisik dan mental seseorang ada pada kromosom yang ia miliki. Setiap sel dalam tubuh, kecuali ovum wanita dan sperma pria, memiliki 46 kromosom, masing-masing 23 pasang (sebuah ovum atau sperma hanya terdiri dari 23 kromosom tunggal). Setiap kromosom terdiri dari dua rantai, rangkaian spiral DNA (deoxyribonucleic acid), yang dikenal sebagai “double helix”. Ratusan pasang gen, setiap satu menit dari DNA berjajar sepanjang garis sekrup seperti bentuk tangga.
Cara kerja gen
Setiap sel dari tubuh wanita memiliki informasi genetik yang persis sama, namun hanya sedikit gen yang aktif di setiap sel –dimana satu diantara sel tersebut ditetapkan tempat dan fungsinya menurut sel individu. Misalnya, jika sel terdapat di selaput mata, gen yang aktif adalah yang berhubungan dengan warna mata, jika didalam sel darah, gen dari kromosom yang berbeda yang aktif. Gen bisa resesif atau dominan. Gen yang dominan akan menutupi gen yang resesif, sehingga ciri-ciri genetik yang dibawa oleh gen resesif seperti darah negatif resus, hanya terlihat ketika seorang wanita mewarisi dua gen negatif resus.
Penyakit pada gen dan kromosom
Setiap orang membawa sel yang cacat sebagai hasil dari ketidaksempurnaan penurunan ketika pembelahan sel (kiri). Sebagian besar tidak berbahaya, namun beberapa sel berubah, atau bermutasi, dapat menyebabkan dampak yang buruk. Cystic fibrosis adalah penyakit yang pada gen. Gen yang cacat juga dapat meningkatkan kerentanan terhadap beberapa penyakit, seperti kanker. Gangguan kromosom terjadi ketika terdapat masalah dalam jumlah dan susunan material kromosom. Masalah biasanya muncul baik pada ovum maupun sperma, atau ketika keduanya bersatu dalam proses pembuahan. Down syndrom (ketika terdapat kromosom berlebih, yang menyebabkan karakteristik khas, seperti epicanthic folds (mata berbentuk oriental), lidah besar yang menonjol, dan beberapa tingkatan cacat mental) adalah salah satu contohnya.
Pembuahan
Ketika sperma bertemu dengan ovum (telur) di tuba falofii, beberapa ovum mulai merembes kedalam granulosa (nutrient) lapisan-lapisan sel yang mengelilingi ovum, dan bagian ovum yang keras, yaitu membran elastis terluar. Untuk masuk kedalam telur, sperma harus merembes masuk kedalam membran tersebut, lalu menciptakan lubang yang berfungsi sebagai pintu masuk. Sperma dapat melakukan hal tersebut karena memiliki “penutup acrosome”. Terbuat dari enzim, menyebabkan larutnya sel-sel disekitar ovum. Ketika sperma pertama telah sukses memasuki ovum, suatu reaksi kimia terjadi didalam ovum dan mengakibatkan sperma lainnya tidak dapat menembus ovum. Setelah sperma sukses menembus membran ovum, sperma akan menumpahkan ekornya.
Beberapa sperma tidak memiliki penutup acrosome, yang walaupun sepenuhnya terlihat normal, sperma-sperma tersebut tidak bisa membuahi ovum. Andrologist (doktor spesialis sistem reproduksi pria) sekarang dapat memberikan penutup acrosome bersifat permanen yang mampu mengatasi masalah tersebut.
Proses Pembuahan
Sperma dan ovum dikenal sebagai sel-sel kuman dan masing-masing memiliki gen unik dan pribadi (disebut kromosom) sebagai intinya. Begitu inti sperma (kepala) ada didalam ovum, dua inti bergabung menjadi satu sampai melebur dalam proses pembuahan. Kedua sel kuman membawa hanya setengah dari jumlah normal kromosom (23) yang diperlihatkan di setiap sel lain pada tubuh orangtua. Sel tunggal yang dihasilkan ketika bersatu (dikenal dengan zygote) memiliki 46 kromosom. Beberapa jam setelah penyatuan, ovum yang sudah dibuahi membelah untuk pertama kalinya. Ini dikenal sebagai morula, dan dari dua sel tersebut, masing-masing mengandung bahan genetik penyempurna. Sel-sel dalam morula terbagi setiap 12-15 jam dan mereka secara terpisah diberi asupan makanan berupa keluaran dari lapisan tuba falofii. Setelah menjadi morula, yang dibentuk oleh sekitar 100 sel, menjadi cekung dan lalu membentuk apa yang disebut blastocyst. Sementara sel kuman inti bersatu, lalu sel-sel mulai membelah, sperma lain gagal untuk dapat memasuka bagian luar membran, sampai lebih dari 100 yang dapat terlihat di permukaan. Kibasan ekor sperma membuat pembuahan ovum berputar lambat melawan arah jarum jam, dan karena ini terjadi juga di kemudian hari, sperma yang gagal tersebut memiliki peran penting dalam menggerakkan balstocyst menurunkan tuba falofii menuju uterus.
Berjalan menuju uterus
Perjalanan blatocyst menuju ke tuba falofii berawal sekitar tiga hari setelah pembuahan. Blatocyst didorong oleh jutaan cilia yang berdetak secara teratur yang berbaris didalam pembuluh, kibasan ekor dari sperma yang gagal, dan kontraksi dari tuba falofii itu sendiri. Tuba falofii tidak memiliki ukuran yang sama sepanjang pembuluhnya dan terdapat otot sphincter antara bagian terluas dan terdekat, dimana blotocyst kecilpun tidak dapat lewat. Bagaimanapun, sekarang corpus luteum jumlah produksi progesteron-nya meningkat, sehingga memungkinkan otot untuk rileks dan terbuka.
Wanita V Pria
Seluruh persediaan ova (telur-telur) wanita sekitar tujuh juta, dibuat didalam ovarium mereka pada lima bulan perkembangan mereka sebelum dilahirkan. Proses ini bermula di minggu awal kehidupan wanita ketika sel-sel menjadi ova dan dibentuk dalam kantung telur yang menopang embrio sebelum plasenta berkembang. Sekitar 100 buah sel-sel tersebut keluar dari kantung telur, menyebrangi jaringan-jaringan yang akan menjadi tali pusat, dan dalam area jaringan-jaringan tersebut akan menjadi indung telur. Lalu kemudian mulai berkembang biak menjadi ova. Sekitar lima juta yang mati sebelum lahir, dan proses de-generasi bersambung terus sampai fase pubertas, ketika antara 200,000-500,000 telur tersisa. Kira-kira satu ovum per bulan, atau 500 ovum selama hidup, dilepaskan lewat ovulasi. Sperma diproduksi secara terus menerus di testikel pria selama hidupnya, namun memerlukan tujuh minggu untuk mematangkannya sebelum ejakulasi. Kualitas dan kuantitas mulai berkurang pada usia 40. Sperma berbentuk seperti kecebong dan memiliki panjang sekitar 0.05-0.06mm – lebih kecil dari ovum, yang memiliki ukuran yang sama pada saat kalimat ini berakhir. Genetik utama terletak di kepala sperma, dan sperma “berenang” dengan mengibaskan ekornya.
Implatasi (penanaman)
Di hari ketiga pembuahan, ovum terpecah menjadi lebih dari 100 sel yang dikenal dengan nama blatocyst. Sebelum ovum masuk kedalam rahim, ovum harus berjalan menuju bagian tuba falofii yang menyempit. Kehamilan ectopic dapat terjadi pada saat itu jika tuba falofii rusak atau terhalang, atau jika blatocyst terjebak didalam salah satu lipatan pipa membran selaput lendir. Ketika blatocyst memasuki rahim, ia akan pecah dan meneteskan zona pellucida (lapisan pelindung blatocyst) sebelum tertanam di endometrium yang kental (lapisan kandungan).
Blatocyst sekarang memiliki ratusan sel dan molekul-molekul gula kecil yang terbentuk di permukaannya. Molekul-molekul tersebut memberikan blatocyst kedudukan yang kuat dalam rahim sebagai kunci menuju molekul yang serupa di endometrium. Sebuah pertukaran zat kimia (hormon) lalu digantikan untuk memodifikasi sistem kekebalan tubuh wanita dan menjaganya dari keluarnya blatocyst “asing” (dikatakan asing karena terdiri dari sel-sel yang mengandung materi genetik dari ayah).
Penghentian Pilihan (Aborsi)
Menghentikan kehamilan yang tidak diingini (dikenal dengan nama elective termination atau aborsi) meningkat menjadi legal sampai bulan ke 24 di Inggris. Untuk melakukan aborsi, dua dokter harus menyetujui bahwa jika kehamilan diteruskan akan menimbulkan gangguan pada kesehatan mental dan fisik si wanita. Penilaian dapat termasuk pertimbangan mengenai keadaan si wanita. Aborsi hanya dapat dilakukan 24 minggu setelah keadaan disetujui.
Aborsi Induksi Hormon
Dilakukan setelah sembilan minggu kehamilan, dengan cara meminum dua tablet mifepristone yang menyebabkan dapat terjadinya keguguran. Jika tidak sebuah alat pencegah kehamilan berbentuk spiral, prostaglandin, dimasukkan satu unit dan keguguran biasanya terjadi dalam tujuh jam.
Vacuum aspiration
Dilakukan sampai 12 minggu, biasanya dengan membesarkan leher rahim sebelum pipa penyedot berukuran 6-10mm dimasukkan untuk menghilangkan isi rahim. Dapat dilakukan dengan bius lokal.
Evakuasi dan dilatasi
Dilakukan antara 13 dan 24 minggu, diameter leher rahim dibuka sebesar 14-21mm dan janin dikeluarkan sedikit-sedikit dengan menggunakan gunting evakuasi khusus.
Resiko Kemandulan
Aborsi yang dilakukan menimbulkan resiko infeksi leher rahim, yang dapat mengakibatkan kemandulan di masa mendatang. Mempengaruhi kurang dari 1% wanita yang menjalani aborsi. Semakin dini prosedur dilakukan, semakin rendah resiko yang dihadapi.
Kontrasepsi
Perpanjangan dan masa menyusui
Asi cenderung menekan ovulasi, dan sering digunakan sebagai metode kontrasepsi yang sukses dilakukan di negara-negara berkembang. Bagaimanapun, asi hanya akan benar-benar efektif jika bayi bisa disusui sesering dan sepanjang ia mau, dan tidak mengkonsumsi makanan lain. Di Barat, bagaimanapun, perpanjangan menyusui sebagai bentuk kontrasepsi cenderung mengalami kegagalan yang tinggi, mengingat pada gaya hidup dan diet serta apa yang dipercaya sebagai prosedur memberi makan bayi yang benar.
Coitus interruptus (memotong senggama)
Merupakan cara paling kuno, dan mungkin masih tetap merupakan satu bentuk kontrasepsi yang paling banyak dilakukan.
Coitus interruptus dilakukan dengan menarik penis dari vagina sebelum ejakulasi terjadi, tergantung kepada kontrol diri yang tepat yang dimiliki pasangan pria. Tidak ada data akurat yang menyebutkan ke-efektifan metode ini, namun pada hakekatnya tidak tepat. Karena penundaan dengan menarik penis bisa menyebabkan gangguan, dan sperma juga sering muncul dalam cairan yang keluar sebelum ejakulasi.
Metode Pengaturan Waktu (safe period methods)
Metode ini dilakukan dengan mengetahui dengan tepat kapan ovulasi terjadi, dan menghindari hubungan seks selama periode tersebut. Keberhasilan bersandar pada siklus ovulasi yang diprediksikan, dan wanita secara krusial sadar terhadap perubahan tubuhnya. Metode seperti ini sering digunakan dengan bantuan alat kontrasepsi lain, seperti kondom, selama masa subur terjadi.
Metode kalender atau irama
Kebanyakan wanita berovulasi ditengah-tengah siklus mereka dan oleh karena itu hubungan seksual dihindari selama masa subur tersebut. Bagi wanita sebaiknya melakukan metode ini dengan tujuan untuk menjaga “kalender mentruasi” (dibawah) dalam beberapa bulan sebelumnya. Ini membuat wanita dapat menghitung periode subur mereka, dan menjai familiar dengan perubahan selaput lendir dan suhu di masa tersebut. Wanita dengan siklus yang tidak tetap biasanya tidak berhasil melakukan kontrasepsi jenis ini.
Perubahan bagi leher rahim
Pada dua atau tiga hari sebelum ovulasi, lendir leher rahim menjadi licin dan bersih, dan wanita akan merasa “basah”. Selama ovulasi, leher rahim terletak di bagian yang lebih tinggi pada vagina dan terasa lebih lembut ketika disentuh (lembutnya lebih terasa seperti bibir dibandingkan hidung). Tidak semua wanita dapat membedakan perubahan yang terjadi tersebut.
Kontrasepsi Hormon
Pil yang dikombinasi
Mengandung oestrogen dan satu dari beberapa jenis progesteron – hormon sintetis yang memiliki efek serupa dengan progesteron alami. Satu butir pil diminum setiap hari selama 21 hari. Tindakan lebih lanjut dimulai setelah berhenti selama tujuh hari (beberapa merk dari pil tersebut menyediakan pil tak aktif untuk hari-hari berhenti tersebut). Hormon sintetis “mematikan” hyphotalamus sehingga follicle di indung telur berhenti masak dan ovulasi tidak terjadi. Pil hormon mengambil kontrol terhadap endometrium (lapisan kandungan).
Selama hari bebas minum pil, pendarahan dapat terjadi karena endometrium telah kehilangan pendukung hormon. Pil modern hanya mengandung hormon yang secukupnya untuk mencegah ovulasi, namun terkadang tidak cukup untuk menjaga endometrium, sehingga menyebabkan terjadinya pendarahan. Perubahan pil dengan jumlah progesteron yang sedikit lebih tinggi biasanya dapat mencegah terjadinya pendarahan tersebut.
Pil hanya progesteron (pil mini)
Jumlah progesteron yang sangat sedikit diminum setiap hari. Ini menyebabkan lendir pada leher rahim mengental dan tidak dapat ditembus (penetrasi) oleh sperma. Proses ovulasi terhalang dan dapat berhenti saat itu juga. Periode atau haid cenderung menjadi tidak tetap dan terkadang berhenti total.
Suntik hormon
Mengandung satu atau dua progesteron yang tahan lama dan diberikan kepada wanita dengan jarak dua atau tiga bulanan. Proses ovulasi dihalangi dan ovulasi biasanya akan berhenti. Haid cenderung menjadi tidak tetap atau lebih lama jaraknya, meskipun hanya sedikit.
Pada sekitar 30% wanita, haid berhenti total; hal ini dianggap tidak merepotkan oleh banyak wanita. Menstruasi dan kesuburan akan berlanjut dalam beberapa bulan saat suntik tidak lagi digunakan dalam waktu lama.
Pro dan Kontra Terhadap Pil
Pil Kombinasi | Pil yang hanya mengandung progesteron | Suntik Hormon |
Keuntungan Menstruasi rutin berkurang. Mittelschmerz berkurang (dri bahasa Jerman yang berarti “sakit tingkat menengah” – rasa sakit saat ovulasi). Mengurangi jumlah darah yang keluar saat haid. Mengurangi timbulnya beberapa tumor lunak Pada payudara, endometrosis, kehamilan ectopic, endometrial dan kanker rahim, penyakit tiroid, bisul pada perut, dan jerawat. Kerugian Menaikkan berat badan. Menyimpan cairan Memperbesar kemungkinan terjadinya pendarahan, batu empedu, dan mual-mual. Masalah pada lensa kontak. Meningkatkan kotoran pada vagina. Meningkatkan terhjadinya migrain dan sakit kepala, trombosa pembuluh darah (urat darah halus terhalang), sakit kuning dan infeksi saluran kencing. Adanya kemungkinan tertundanya masa subur di masa mendatang. Merendahkan libido. | Keuntungan Minimal gangguan metabolik. Efek samping yang terjadi pada pil kombinasi tidak terjadi. Dapat digunakan saat menyusui. Masa subur setelah pemakaian lebih cepat dibandingkan jika memakai pil kombinasi. Kerugian Godaan untuk memakai pil secara rutin. Pola haid sering tidak teratur. Meningkatkan resiko kista di rahim dan kehamilan ectopic. | Keuntungan Sangat efektif dan tidak merepotkan. Mengurangi resiko radang leher rahim. Mengurangi resiko kehamilan ectopic. Mengurangi jumlah darah yang keluar saat haid. Dapat digunakan saat menyusui. Kerugian Tidak dapat dibatalkan dalam 2-3 bulan. Menaikkan berat badan. Meningkatkan timbulnya jerawat. Terjadinya periode reguler dan kesuburan bisa memakan waktu setahun atau lebih setelah suntik dilakukan. |
Kontrasepsi Darurat
Dikenal sebagai pil setelah bangun pagi (morning after pill), merupakan kombinasi ethinyl oestradiol dan levonorgestrel yang dapat bekerja secara efektif selama 72 jam ketika melakukan hubungan seksual tanpa proteksi.
morning after pill diminum dua kali setiap 12 jam, dengan cara kerja mengubah kondisi didalam rahim yang mengakibatkan ovum (telur) yang telah matang tidak bisa ditanamkan di endometrium wanita.
Spiral
Juga dikenal sebagai cap (penyumbat), spiral terbuat dari bahan latex tipis dan diletakkan miring melewati vagina, menutupi bagian dinding depan dan leher rahim, sehingga menghalangi masuknya sperma. Spiral digunakan dengan suntikan spermicide. Dimasukkan selama tujuh jam setelah melakukan hubungan seksual. Cara memasukkan yang benar akan sulit pada awalnya, namun semakin sering dilakukan akan semakin mudah karena terbiasa. Spiral harus disesuaikan dengan angka kelahiran atau ketika berat badan mengalami kenaikkan atau penurunan.
Memasukkan spiral
Paling baik dilakukan sambil berjongkok dengan satu kaki disangga keatas. Sebelum memasukkan spiral, taruh spermicide sepanjang 10cm (4in) didalam lengkungan spiral.
Kondom
Kebanyakan terbuat dari bahan lateks yang sangat tipis dan diberi minyak pelumas. Baru-baru ini, kondom untuk wanita juga bisa didapat. Kondom pria memiliki warna, ketebalan, dan rasa yang beragam. Kondom kembali bangkit populer sejak AIDS menjadikannya sebagai pencegah utama.
Spermicide
Tersedia dalam berbagai bentuk, seperti busa, krim, gel, atau spiral, dan bekerja dengan zat kimia penghalang yang menolak sperma. Spermicide biasanya digunakan dengan bantuan spiral atau kondom, dan tidak didesain untuk dipakai tanpa bantuan alat lain.
Spermicide harus selalu digunakan, atau digunakan berulang-ulang, sebelum melakukan hubungan seks. Hypoallergenic spermacide tersedia untuk wanita yang alergi terhadap spermicide biasa.
Spon
Terbuat dari busa polyuthane berisi spermicide, spon dimasukkan di bagian atas vagina berlawanan dengan leher rahim, dan memiliki pemutar untuk mempermudah gerakan. Spon bekerja dengan metode penghalang sperma, tapi tidak terlalu efektif sehingga digunakan oleh mereka yang tingkat kesuburannya rendah atau yang tidak begitu menjaga agar tidak kehamil.
Alat didalam Kandungan (IUD)
Juga dikenal sebagai gulungan, memiliki panjang 2.5-5cm (1-2in), merupakan alat berbentuk datar dan fleksibel terbuat dari plastik putih yang sebagian dilapisi tembaga atau dilukai sekitarnya oleh kawat tembaga. IUD dimasukkan oleh dokter lewat leher rahim menuju rahim, meninggalkan benang yang membentuk ekor yang keluar dari vagina. Ekor tersebut digunakan untuk memeriksa apakah IUD sudah dikeluarkan atau belum. Alat ini harus diganti setiap tiga atau delapan tahun oleh dokter. IUD bekerja dengan mengganggu endometrium (lapisan kandungan), sehingga mencegah penanaman pada ovum yang telah masak. Sistem hormon dalam kandungan (UIS) adalah IUD yang sudah berisi progesteron. Progesteron dibawa dalam lengan di sekitar batang dan dilepaskan secara bertahap kedalam rahim untuk mencegah kehamilan. IUD paling baik dimasukkan sesaat setelah haid, karena leher rahim sedang terbuka. Terdapat sekitar 500 resiko terjadinya lubang pada kandungan saat pemasukkan dilakukan. Kebanyakan wanita mengalami ketidaknyamanan ketika IUD sudah masuk. Dalam tiga tahun terakhir terdapat beberapa komplikasi yang disebabkan oleh IUD, termasuk lubang di rahim dan radang leher rahim. Masalah yang terjadi berkurang baru-baru ini, namun sekitar 10% IUD dihilangkan dalam setahun pertama karena muncul rasa sakit dan pendarahan tak tentu, dan terjadinya infeksi, biasanya pada wanita yang sering berganti pasangan secara rutin, atau yang pasangannya memiliki pasangan seks lain.
Sterilisasi
Merupakan metode kontrasepsi yang meningkat popularitasnya bagi pasangan yang tidak menginginkan anak atau yang keluarganya sudah dirasa lengkap. Penting untuk mendapatkan informasi penuh dan beberapa konseling sebelum keputusan dibuat, karena pelaksanaan yang telah dibuat tidak dapat dibatalkan. Pada wanita, metode biasa ada didekat tuba falofii, dengan menggunakan klip. Ini akan menghentikan gerak ovum menuju rahim atau saat sperma bertemu dengan ovum, sehingga mencegah berlangsungnya pembuahan.
Vasektomi
Sterilisasi untuk pria atau vasektomi, adalah metode memotong vas deferens (pipa tempat lewatnya sperma yang belum masak berjalan dari testis). Sperma yang belum masak diserap oleh tubuh. Air seni dibuat didalam kelenjar prostat dan gelembung air seni, sehingga vasektomi tidak mengganggu ejakulasi. Sama seperti sterilisasi, pasangan yang ingin melakukan harus mendapat informasi penuh dan berkonsultasi terlebih dahulu.
KEMANDULAN
Wanita V Pria
Dari semua kasus kemandulan, 30% terjadi pada wanita, 30% pada pria, 30% terjadi karena beberapa faktor; 10% tidak diketahui penyebabnya. Kemandulan pada wanita telah dipelajari oleh ginekolog selama bertahun-tahun, sebaliknya studi mengenai kemandulan pria yang disebut andrology, merupakan disiplin ilmu yang baru. Oleh karenya, para dokter lebih banyak mengetahui penyebab kemandulan yang terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.
Kemandulan Adalah?
Sebanyak satu dari tujuh pasangan yang berkonsultasi dengan dokter mereka memiliki masalah ketidakmampuan memiliki anak. Kebanyakan dokter akan merasa penyelidikan diperlukan jika tidak terjadi kehamilan setelah setahun rutin melakukan hubungan seksual tanpa proteksi. Kemandulan bukan sesuatu yang menjadikan kita putus asa, banyak orang yang memiliki masalah ini bisa mempunyai anak setelah berusaha selama beberapa tahun. Dan kemandulan tidak selalu merupakan masalah tentang dapat atau tidak dapatnya seseorang untuk hamil.
Penyebab Infertilitas
Dari semua kasus kemandulan, sekitar 40% terjadi pada pria, 30% pada wanita dan 20% diakibatkan oleh beberapa faktor. Sepuluh persen tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Kemandulan pada wanita telah dipelajari oleh ginekolog selama bertahun-tahun, sebaliknya studi mengenai kemandulan pria yang disebut andrology, merupakan disiplin ilmu yang baru. Memberikan contoh sperma yang tersedia dan menghitungnya merupakan keharusan yang utama dalam menyelidiki penyebab kemandulan. Kemandulan harus diselidiki sebagai masalah kedua pasangan –kesuburan pasangan adalah jumlah dari kesuburan masing-masing. Kemandulan pada wanita disebabkan oleh banyak faktor seperti ketidakmampuan berovulasi, endometriosis, tertutupnya tuba falofii, kista di rahim, atau rahim yang tak normal. Bisa juga karena lendir leher rahim wanita yang menolak sperma pasangannya.
Sub fertilitas
Ketika tingkat kesuburan wanita rendah, seperti tidak tetapnya ovulasi, disebuat subfertilitas. Biasanya ini hanya menjadi masalah jika tingkat kesuburan pasangannya juga rendah –misalnya pada pria yang memiliki jumlah sperma dibawah rata-rata- karena subfertilitas pada satu pihak dapat diseimbangkan oleh pasangan yang subur.
Masalah Hormon
Sekitar 30% wanita mandul karena gagalnya berovulasi. Ovulasi dikontrol oleh lepasnya hormon yang baik untuk mengatur siklus haid. Jika alasan yang tepat dari kegagalan berovulasi dapat diketahui, masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan hormon sintetis (obat penyubur).
Ketidakseimbangan hormon dapat mengakibatkan indung telur gagal menghasilkan follicle yang masak dimana ova (telur-telur) dapat berkembang dengan baik. Perbedaan tipis pada ketidakseimbangan hormon mengakibatkan indung telur tidak bisa bergerak untuk melepaskan ovum (telur) yang sudah masak.
Hypothalamus yang tidak berfungsi dapat mengakibatkan menurunnya aktifitas atau membentuk stress fisik dan emosional. Hypothalamus adalah bagian otak wanita yang bertugas mengirim sinyal ke kelenjar otak. Kelenjar tersebut lalu mengirim pesan hormon ke indung telur, menyebabkan indung telur memproduksi ova.
Kelenjar otak yang tidak berfungsi, jika berlebihan atau kurang aktif, atau mengalami luka di beberapa bagian, mengakibatkan tidak berhasilnya jumlah Follicle-Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) yang sangat penting agar ovulasi normal dapat terjadi.
Memeriksa Ovulasi
Jika masalah dengan ovulasi wanita yang dicurigai, maka akan diuji tingkat progesteron dalam darahnya, setelah hari ke-21 dari siklus 28 hari atau 7 hari sebelum periode terjadi jika siklus kurang atau lebih dari 28 hari. Ini disebabkan karena tingkat progesteronnya meningkat ketika ovulasi sedang terjadi.
Masalah Struktural
Indung Telur
Tambahan dalam masalah hormon, indung telur dapat terinfeksi oleh kista, operasi, radiasi, kemoterapi, atau karena faktor lingkungan seperti menghisap asap rokok. Dengan kata lain, indung telur yang sehat dapat dengan mudah menghisap persediaan telur yang menyebabkan menopause dini.
Tuba Falofii
Sekitar 50% wanita mandul karena tertutupnya Tuba Falofii. Tuba falofii yang sehat penting untuk kehamilan karena disitu terdapat jalan tempat ovum dan sperma bertemu untuk menyatu dan menghasilkan blatocyst (ovum yang dibuahi) berjalan menuju rahim. Tuba falofii yang tertutup biasanya disebabkan oleh penyakit yang memerlukan bedah perut atau operasi, radang panggul sebagai akibat dari penyakit seks yang menular, seperti chlamydia atau gonorrhoea. Tuba Falofii merupakan struktur yang sangat lembut dan jika sudah rusak akan sulit diperbaiki untuk berfungsi kembali.
Rahim
Penyebab kemandulan wanita 10% diakibatkan oleh masalah rahim dan dapat terjadi pada fibroids dan congenital (mengarah pada melahirkan) yang tidak normal, seperti rahim septate. Selain itu, yang lebih jarang terjadi adalah masalah kandungan yang disebabkan pelekatan internal atau synechiae, yang menyebabkan dinding rahim bersatu atau polyps. Masalah ini sebagian besar dapat diatasi.
Kemandulan pada pria
Dapat disebabkan oleh masalah hormon (misalnya perlunya keseimbangan LH&FSH –lihat halaman 164-), masalah anatomi (dengan testis atau penis atau kemampuan pria berejakulasi), atau masalah kekebalan (ketika sistem kekebalan tubuh pria menghasilkan antibodi yang menyerang dan merusak sperma). Studi menyatakan bahwa pria subur semakin berkurang sepanjang abad ke-20 disebabkan oleh masalah lingkungan. Termasuk didalamnya racun, serta penggunaan bahan kimia yang masuk kedalam rantai makanan.
Fibroids
Tumor lunak ini dapat tumbuh di sekeliling dinding rahim, berukuran variatif, dari sekecil kacang polong sampai sebesar buah melon mungil. Fibroid menjangkiti 1 dari 5 wanita berusia diatas 30 tahun, dan 1 dari 3 wanita berusia diatas 35 tahun. Operasi yang disebut myomectomy dapat dilakukan untuk mengatasi fibroid namun tidak selalu berhasil menyembuhkan kemandulan. Fibroid menyebabkan kemandulan karena:
§ Menonjol kedalam dan mengubah bentuk rahim.
§ Menekan dan menutupi tuba falofii.
§ Mengganggu hubungan pembuluh dengan rahim (jika tumbuh di dinding dekat tempat pembuluh masuk kedalam rahim) sehingga mengurangi kemungkinan bisa masuknya ovum kedalam pembuluh.
§ Mengakibatkan ketidakmampuan membawa (telur).
Menyelidiki Penyebab Kemandulan
Pertama-tama, dokter akan menilai kesehatan masing-masing dari pasangan, lalu menanyakan kehidupan seks mereka dan kencan yang dilakukan wanita pada tujuh periode terakhir. Jika penyelidikan lebih lanjut diperlukan, pasangan akan disarankan untuk melakukan tes di klinik kesuburan. Jika dokter memperkirakan tentang adanya masalah dengan ovulasi, si wanita adan diuji tingkat progesteron dalam darah pada hari ke-21 dari siklus 28 hari, atau 7 hari sebelum periode jika siklusnya kurang atau lebih dari 28 hari. Ini disebabkan karena tingkat progesteron meningkat setelah ovulasi terjadi dan tingkat yang tinggi akan terlihat saat wanita tersebut berovulasi. Ia akan diminta untuk mencatat suhu basal tubuhnya atau basal body temperature (BBT) setiap pagi pada beberapa siklus. Pasangannya akan diminta untuk memberi contoh air seni, dan jika normal si wanita diberikan laparoscopy ketika berovulasi, juga mungkin akan ditawarkan ultrasound scan jika dicurigai panggul yang tidak normal. Ketika penyebab pasti kemandulan diketahui, perawatan yang sesuai akan ditawarkan.
Alasan utama kemandulan | Frekuensi | Penyebab | Hasil |
Gagalnya ovulasi | 30% | Kelenjar otak tidak bekerja. Sindrom polycystic ovarian. | Tidak ada ova (telur-telur). Ova tidak masak. Ova yang sudah masak tidak bisa dilepaskan. |
Tuba falofii rusak | 50% | Pembedahan perut, penyakit panggul atau operasi. Endometriosis. | Ova tidak bisa mencapai rahim. |
Masalah kandungan | 10% | Fibroids. Rahim septate. Synechiae (pelekatan rongga perut). | Ovum (telur) yang sudah dibuahi tidak dapat ditanam. Embrio tidak bisa tumbuh dengan wajar. |
Laparoscopy
Teleskop kecil yang dilengkapi dengan optik fiber, laparoscopy berukuran sepanjang pulpen. Dapat dimasukkan melalui irisan kecil pada pusar untuk dapat melihat rongga perut dengan jelas. Sebagai tambahan pendukung operasi yang memerlukan tampilan organ, video berkualitas tinggi dapat digunakan melalui laparoskop sebagai rekomendasi. Laparoscopy memungkinkan kita untuk bisa menaksir apakah alat-alat reproduksi bekerja secara normal. Cairan biru dimasukkan melalui leher rahim untuk memeriksa apakah tuba falofii terbuka –cairan tersebut mengalir keluar dari ujung pembuluh. Laparoscopy sering digunakan selama satu setengah detik dari siklus untuk memastikan terjadinya ovulasi dan terbentuknya corpus luteum.
Scan Ultrasound
Menggunakan ultrasonografi (ultrasound scanning) untuk memeriksa perkembangan follicle indung telur, dokter dapat melacak kematangan follicle dan lepasnya ovum atau ova pada saat ovulasi. Kekurangan dari proses tersebut akan terlihat. Ultrasonografi biasanya digunakan selama perawatan IVF dan pembuahan buatan, penting untuk mengetahui waktu yang tepat ber-ovulasi.
Biopsi Endometrial
Disini, sejumlah kecil endometrium (lapisan kandungan) dikeluarkan lalu diuji perubahannya. Biopsi endometrial dilakukan dengan tujuan melihat apakah hormon wanita (oestrogen, progesteron, FSH, LH) akan berganti ke endometrium mereka selama paruh kedua dari siklus. Ketika hormon seimbang dengan tepat, produksi progesteron akan meningkat, dan menyebabkan endometrium mengental. Jika progesteron sedang diproduksi, maka lapisan kandungan akan berkembang sampai blatocyst cukup untuk ditanam. Jika perubahan yang terjadi sangat kecil atau tidak sama sekali, maka digunakan obat penyubur untuk mengatasi.
Hysterosalpingography
Pada hysterosalpingography x-ray (HSG) cairan disuntikkan melalui leher rahim, lalu dimonitor di layar x-ray. Cairan berguna untuk memeriksa tuba falofii, cairan masuk dan berjalan melewatinya, membuka pembuluh, lalu memperlihatkan apakah ada kerusakkan. HSG juga digunakan ketika kandungan dicurigai tidak normal (seperti kista). HSG sering digunakan sebelum seorang wanita diputuskan untuk menjalani laparoscopy.
Pembedahan kecil (microsurgery)
Operasi yang dilakukan pada area tertentu di tubuh, seperti tuba falofii, indung telur, dan telinga bagian dalam disebut microsurgery.
Operasi pada tuba falofii yang tertutup akan sukses hanya jika mengikuti cara microsurgery karena diameter dari tuba falofii sekitar setipis benang (0.4mm) didalam pembuluh ketiga didekat rahim. Tuba falofii mudah sekali rusak; sebagai pemecahannya, operasi biasa dengan menggunakan mata telanjang sangat berbahaya.
Microsurgery juga dapat digunakan di organ yang terpisah (seperti di rahim dan indung telur) yang disatukan dengan pembalut yang terbuat dari jaringan kasar dihasilkan dari endometrosis. Bagaimanapun, tingkat keberhasilan microsurgery tergantung pada kerusakan yang terjadi.
Perawatan Hormon
Ketika kegagalan berovulasi menjadi penyebab kemandulan wanita, cara mengatasinya adalah dengan menggunakan obat penyubur. Obat penyubur yang paling umum adalah clomiphene (dipasarkan dengan nama clomid atau serophene), yang hanya perlu diminum selama lima hari di awal siklus haid.
Clomiphene menstimulasi terbukanya FSH oleh kelenjar otak. Gerakan ini terjadi di indung telur dan kerap mendorong matangnya follicle dan ovulasi. Keuntungan dari clomiphene adalah bebas efek samping dan memiliki tingkat prosentase kemahilan kembar 5-10% (biasanya kembar 2 dan terkadang 3, kembar 4 dan kembar 5 sangat jarang terjadi meskipun saat wanita sedang menggunakan hormon penyubur).
Clemiphene bersifat anti oestrogen (obat yang pertamakali dikembangkan sebagai alat kontrasepsi), sehingga dapat benar-benar menghalangi kehamilan jika digunakan dengan baik seperti yang ditentukan. Sebagai tambahan, wanita yang sudah memakai clomiphene harus secara rutin dimonitor menggunakan ultrasound, karena di indung telur biasanya bisa berkembang kista.
Jika clomiphene gagal, biasanya dicoba untuk melakukan suntik HSG (human menopausal gonadotrophin) setiap hari, yang dampak dan cara kerjanya sama dengan FSH, lalu dilanjtkan dengan suntik hCG (human chorionic Gonadotrophin). Perawatan yang kompleks ini membutuhkan monitor indung telur secara dekat serta tes darah dan scan ultrasound rutin untuk menghindari resiko kehamilan kembar banyak dan kita pada indung telur. Beberapa wanita bahkan membutuhkan pengaturan medis yang lebih kompleks untuk bisa mencapai ovulasi.
Donor
Donor Sperma
Idealnya, orang yang melakukan donor sperma adalah mereka yang sehat, subur dan memiliki anak. Beberapa pendonor merupakan pasangan dari wanita yang mangikuti klinik bagi ibu hamil, meskipun sebagian pendonor adalah mahasiswa-mahasiswa terpilih dari berbagai universitas. Semua spema disaring apakah terinfeksi penyakit, seperti AIDS, dan semua pendonor diminta keterangannya tentang latar belakang genetik keluarga. Klinik juga mencoba menyesuaikan karakteristik pendonor pada pasangan yang menerima sperma tersebut, namun karena sperma pendonor yang berbeda biasanya digunakan pada setiap dibutuhkan, karakteristik yang paling mirip biasanya tidak sesuai hasilnya.
Donor Telur
Lebih kompleks dari donor sperma, donor telur dilakukan oleh wanita ndegna menggunakan obat penyubur sehingga indung telur akan berstimulasi untuk menghasilkan beberapa ova (telur-telur). Proses donor telur juga membutuhkan pasangan untuk datang ke klinik kesuburan dan bisa diperlukan untuk menginap saat ova telah berkumpul. Untuk alasan ini, banyak pendonor ovum (telur) adalah wanita yang sedang dalam perawatan IVF (in vitro fertilization).
Adopsi
Selama akhir tahun 1950 dan 1960-an, di Inggris terdapat sekitar 20,000 bayi yang baru lahir siap untuk diadopsi setiap tahunnya. Dikarenakan oleh perubahan perilaku sosial terhadap hubungan seks sebelum menikah dan banyaknya ibu sebagai orangtua tunggal, fakta diatas menurun menjadi kurang dari 2,000 bayi setahun di awal tahun 1990-an. Kebanyakan pasangan ingin mengadopsi bayi yang baru lahir, khususnya yang berbadan sehat. Ini berarti bahwa seleksi orangtua untuk mengadopsi semakin ketat, dan banyak anak-anak yang membutuhkan perlakuan khusus tidak diadopsi.
Inseminasi (hamil) Buatan
Disini, sperma pasangan (AIP) atau pendonor sperma (DI) secara rutin dimasukkan di permukaan leher rahim dengan alat penyemprot. Jika sperma sub standar, sperma akan diproses terlebih dahulu dan diseleksi lebih rinci untuk dimasukkan kedalam leher rahim menuju rahim lewat sebuah alat penyemprot. Inseminasi akan selesai tepat setelah atau selama ovulasi berlangsung. DI (donor sperma) akan dipertimbangkan jika pasangan pria memiliki jumlah sperma yang sangat sedikit, mandul, atau diketahui berasal dari keturunan yang memiliki kelainan. Wanita singel yang menginginkan bayi juga dipertimbangkan untuk menerima DI, meskipun di Inggris doktor kesuburan harus melanggar Human Fertilisation dan Embryology Act yang mengatakan “kehadiran ayah sangat dibutuhkan oleh seorang anak”.
Ibu Wali
Perwalian yaitu saat wanita melahirkan anak orang lain. Dalam perwalian penuh, seorang wali mengandung dan merawat didalam perut anak dari seorang istri yang mandul. Sang wali bisa mengandung dengan cara langsung (ia melakukan hubungan seks dengan ayah anak tersebut) atau tidak langsung (ia menjalani inseminasi buatan dengan sperma dari pria tersebut). Perwalian tidak penuh lebih kompleks, yaitu dengan memasukan embrio kedalam rahim wali. Perwalian meningkatkan banyak dilema kesusilaan bagi pasangan yang bersangkutan dengan sang wali, seperti ketika apa yang harus dilakukan ketika sang bayi terlahir cacat, atau jika ibu wali tidak menginginkan untuk menyerahkan bayi sesudah ia melahirkan.
Perwalian tidak legal di Inggris, namun legal di AS.
In Vitro Fertilisasi (IVF)
Anak-anak yang lahir dengan cara ini dikenal sebagai bayi tabung. IVF diperkenalkan oleh dokter berkebangsaan Inggris, Patrick Steptoe dan Robert Edwards pada tahun 1978, ketika bayi IVF pertama, Louise Brown lahir. Sejak saat itu, sekitar 10,000 bayi tabung telah lahir di Inggris. Meskipun kedengarannya mudah, IVF sebenarnya hanya memiliki tingkat keberhasilan sekitar 20% dari siklus, meskipun bisa lebih tinggi sampai 30% dibawah keadaan yang sangat baik; prosesnya sangat menuntut kekuatan fisik dan membuat stress.
Sesudah sperma suami dites keadaannya, sang istri diberi obat penyubur untuk menstimulasi indung telur memproduksi ova (telur-telur). Lalu secara hati-hati akan dimonitor menggunakan ultrasonografi sampai follicle matang, ketika ova akan dikumpulkan oleh ginekolog. Sebuah laparoscopy ditaruh di jarum panjang berlubang, lalu dimasukkan melalui vagina paling atas atau dinding perut untuk mencapai indung telur, dibawah monitor ultrasonografi. Ova secara pelan disedot keluar dari follicle menuju benang tadi, dipindahkan ke sebuah tempat yaitu piring Petri, lalu disimpan dalam inkubator tempat ova tersebut akan tumbuh. Ketika telah mencapai kematangan penuh (dalam 2-24 jam), sperma akan dipertemukan dengan ova. Ova yang sudah dibuahi disimpan dalam inkubator selama 48 jam, dimana setiap ova akan membelah menjadi sekitar empat sel. Tiga embrio yang merupakan jumlah maksimal kemudian dipindahkan ke rahim istri.
Pengurangan Janin
Pada tahapan awal dari kehamilan kembar, beberapa embrio dapat dihancurkan, untuk mengurangi resiko fisik pada kehamilan dan meningkatkan kesempatan embrio lain untuk bertahan. Pengurangan mengakibatkan resiko terhisapnya kembali embrio.
Pertimbangan Etis
Jika pasangan yang tidak subur memutuskan untuk mengikuti perawatan kesuburan, terdapat beberapa faktor yang harus diperhitungkan:
Masalah-masalah yang harus dipertimbangkan
§ Bagaimana jika janin tumbuh tidak normal?
§ Bagaimana anda mengatasi masalah kehamilan ganda?
§ Bagaimana anda menghadapi pengurangan janin (diatas)?
§ Apakah anda siap melahirkan bayi tanpa mengetahui siapa ayahnya atau ibunya? Apakah ini akan berdampak terhadap perasaan anda kedepan terhadap si anak?
§ Jika pendonor ingin mengetahui identitas anda, apa yang akan terjadi jika pria atau wanita tersebut ingin ikut terlibat dalam kehidupan si anak?
§ Jika anda telah memiliki anak dengan bantuan orang lain untuk melahirkan, apakah anda akan merahasiakannya, atau akan terbuka?
§ Jika anda merahasiakannya dari anak anda, bagaimana menurut anda ia akan mengatasi jika sesuatu yang sangat mendasar muncul dan mengakibatkan stress –atau bahkan setelah anda sudah meninggal?
§ Bagaimana jika anak anda ingin mengetahui keturunan genetiknya secara detail?
§ Bagaimana jika terdapat ekstra ova atau embrio, apakah anda ingin melenyapkan, mendonorkan atau digunakan sebagai bahan penelitian?
§ Dapatkah anda memberi anak anda tempat yang layak untuk mandiri, sementara memerlukan usaha yang sangat keras untuk mendapatkannya?
Emosi dan Dilema
Perawatan kesuburan berubah pesat di tahun-tahun terakhir karena sudah mulai dimasuki oleh hukum. Seorang anak lahir dari wanita yang menikah atau tidak menikah setelah inseminasi donor diasumsikan oleh hukum di Inggris sebagai anak dari wanita dan pasangannya, mengikuti ketetapan dari Human Fertilisation and Embryology Act tahun 1990. suami atau pasangan tanpa pernikahan dapat menolak menjadi orangtua jika ia dapat membuktikan bahwa ia tidak menjadi donor.
Kemampuan memiliki anak tidak lepas dari kepercayaan diri yang paling mendasar bagi wanita –bagaimanapun, merupakan cara wanita “meraih keabadian”. Disadari atau tidak, banyak yang memandang bahwa memiliki anak adalah tujuan utama untuk hidup. Juga, kesuburan sering dipandang secara salah, yaitu sebagai pembuktian rasa cinta, atau kejantanan bagi para pria. Juga banyak wanita merasa malu, putus asa, dan marah jika ia tidak subur. Beberapa mengatakan memiliki keinginan menyakiti diri sendiri karena kemarahan yang mereka rasakan kepada alat reproduksi mereka. Ketika wanita tidak bermasalah dengan kesuburan, ia akan marah terhadap pasangannya yang tidak subur, dan juga akan merasa sangat bersalah. Jika ia yang tidak subur, ia akan merasa sangat putus asa.
Banyak wanita merasakan bahwa konseling membantu mereka untuk dapat melalui situasi yang mereka hadapi, dan memungkinkan mereka untuk tidak bersedih karena tidak memiliki anak; yang lainnya memutuskan untuk mengadopsi atau mengikuti perawatan kesuburan.
0 komentar:
Posting Komentar