BAB I  
PENDAHULUAN
Latar Belakang 
Menurut sejarah, agama tumbuh bersamaan dengan berkembangnya kebutuhan  manusia. Salah satu dari kebutuhan itu adalah kepentingan manusia dalam memenuhi  hajat rohani yang bersifat spritual, yakni sesuatu yang dianggap mampu memberi  motivasi semangat dan dorongan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, unsur  rohani yang dapat memberikan spirit dicari dan dikejar sampai akhirnya mereka  menemukan suatu zat yang dianggap suci, memiliki kekuatan, maha tinggi dan maha  kuasa. Sesuai dengan taraf perkembangan cara berpikir mereka, manusia mulai  menemukan apa yang dianggapnya sebagai Tuhan.  
Dapatlah dimengerti bahwa hakikat agama merupakan fitrah naluriah manusia  yang tumbuh dan bekembang dari dalam dirinya dan pada akhirnya mendapat  pemupukan dari lingkungan alam sekitarnya. Ada yang menganggap bahwa agama di  dalam banyak aspeknya mempunyai persamaan dengan ilmu kebatinan. Yang dimaksud  ilmu agama di sini pada umumnya adalah agama-agama yang bersifat universal.  Artinya para pengikutnya terdapat dalam masyarakat yang luas yang hidup di  berbagai daerah. 
Di samping itu ajarannya sudah tetap dan ditetapkan (established) di dalam  kaedahnya atau ketetapannya dan semuanya hanya dapat berubah di dalam  interpretasinya saja. Agama mengajarkan para penganutnya untuk mengatur hidupnya  agar dapat memberi kebahagiaan di dunia dan akhirat baik kepada dirinya sendiri  maupun kepada masyarakat di sekitarnya. Selain itu agama juga memberikan ajaran  untuk membuka jalan yang menuju kepada al- Khaliq, Tuhan yang Maha Esa ketika  manusia telah mati. 
Ajaran agama yang universal mengandung kebenaran yang tidak dapat dirubah  meskipun masyarakat yang telah menerima itu berubah dalam struktur dan cara  berfikirnya. Maksud di sini adalah bahwa ajaran agama itu dapat dijadikan  pedoman hidup, bahkan dapat dijadikan dasar moral dan norma-norma untuk menyusun  masyarakat, baik masyarakat itu bersifat industrial minded, agraris, buta  aksara, maupun cerdik pandai (cendikiawan). Karena ajaran agama itu universal  dan telah estabilished, maka agama itu dapat dijadikan pedoman yang kuat bagi  masyarakat baik di waktu kehidupan yang tenang maupun dalam waktu yang bergolak.  Selain itu, agama juga menjadi dasar struktur masyarakat dan member pedoman  untuk mengatur kehidupannya. Kemudian kita kembali kepada arti harfiah dari  agama itu. 
- Pokok Permasalahan
Bagaimanakah konsep agama menurut pandangan agama-agama yang ada di  Indonesia. 
- Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata  kuliah Agama Islam di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. 
BAB II 
PEMBAHASAN
       2.1.Pengertian Agama 
Menurut sejarah, agama tumbuh bersamaan dengan berkembangnya kebutuhan  manusia. Salah satu dari kebutuhan itu adalah kepentingan manusia dalam memenuhi  hajat rohani yang bersifat spritual, yakni sesuatu yang dianggap mampu memberi  motivasi semangat dan dorongan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, unsur  rohani yang dapat memberikan spirit dicari dan dikejar sampai akhirnya mereka  menemukan suatu zat yang dianggap suci, memiliki kekuatan, maha tinggi dan maha  kuasa. Sesuai dengan taraf perkembangan cara berpikir mereka, manusia mulai  menemukan apa yang dianggapnya sebagai Tuhan.  
Dapatlah dimengerti bahwa hakikat agama merupakan fitrah naluriah manusia  yang tumbuh dan bekembang dari dalam dirinya dan pada akhirnya mendapat  pemupukan dari lingkungan alam sekitarnya. Ada yang menganggap bahwa agama di  dalam banyak aspeknya mempunyai persamaan dengan ilmu kebatinan. Yang dimaksud  ilmu agama di sini pada umumnya adalah agama-agama yang bersifat universal.  Artinya para pengikutnya terdapat dalam masyarakat yang luas yang hidup di  berbagai daerah. 
Di samping itu ajarannya sudah tetap dan ditetapkan (established) di dalam  kaedahnya atau ketetapannya dan semuanya hanya dapat berubah di dalam  interpretasinya saja. Agama mengajarkan para penganutnya untuk mengatur hidupnya  agar dapat memberi kebahagiaan di dunia dan akhirat baik kepada dirinya sendiri  maupun kepada masyarakat di sekitarnya. Selain itu agama juga memberikan ajaran  untuk membuka jalan yang menuju kepada al- Khaliq, Tuhan yang Maha Esa ketika  manusia telah mati. 
Ajaran agama yang universal mengandung kebenaran yang tidak dapat dirubah  meskipun masyarakat yang telah menerima itu berubah dalam struktur dan cara  berfikirnya. Maksud di sini adalah bahwa ajaran agama itu dapat dijadikan  pedoman hidup, bahkan dapat dijadikan dasar moral dan norma-norma untuk menyusun  masyarakat, baik masyarakat itu bersifat industrial minded, agraris, buta  aksara, maupun cerdik pandai (cendikiawan). Karena ajaran agama itu universal  dan telah estabilished, maka agama itu dapat dijadikan pedoman yang kuat bagi  masyarakat baik di waktu kehidupan yang tenang maupun dalam waktu yang bergolak.  Selain itu, agama juga menjadi dasar struktur masyarakat dan member pedoman  untuk mengatur kehidupannya. Kemudian kita kembali kepada arti harfiah dari  agama itu. 
Makna agama dapat diartikan dalam tiga bentuk, yaitu : 
a. Batasan atau definisi agama diambil dari kata ”agama” itu sendiri 
Kata ”agama” berasal dari bahasa sangsekerta mempunyai beberapa arti. Satu  pendapat mengatakan bahwa agama berasal dari dua kata, yaitu a dan gam yang  berarti a = tidak, sedangkan gam = kacau, sehingga berarti tidak kacau  (teratur). Ada juga yang mengartikan a = tidak, sedangkan gam = pergi, berarti  tidak pergi, tetap di tempat, turun temurun. 
Apabila dilihat dari segi perkembangan bahasa, kata gam itulah yang menjadi  go dalam bahasa Inggris dan gaan dalam bahasa Belanda. Adalagi pendapat yang  mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci, karena agama memang harus  mempunyai kitab suci. 
Berikut dikemukakan beberapa definisi agama secara terminologi, yaitu: 
Menurut Departemen Agama, pada Presiden Soekarno pernah diusulkan definisi  agama pada pemerintah yaitu agama adalah jalan hidup dengan kepercayaan kepada  Tuhan yang Maha Esa berpedoman kitab suci dan dipimpin oleh seorang nabi. Ada  empat unsur yang harus ada dalam definisi agama, yakni : 
- Agama merupakan jalan atau alas hidup  
- Agama mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa 
- Agama harus mempunyai kitab suci (wahyu) 
- Agama harus dipimpin oleh seorang nabi atau rasul.  
       2.1.Konsep Agama Menurut Pandangan Agama yang ada di Indonesia 
             2.1.1. Menurut Agama Islam
Pengertian Islam bisa kita bedah dari dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan  aspek peristilahan.  
Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata  salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai.  
Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti  berserah diri masuk dalam kedamaian. Oleh sebab itu orang yang berserah diri,  patuh, dan taat kepada Allah swt. disebut sebagai orang Muslim.  
Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata Islam dari segi  kebahasaan mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah  swt. dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.   
Hal itu dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau  berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk  yang sejak dalam kandungan telah menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah.  Adapun pengertian Islam dari segi istilah, banyak para ahli yang  mendefinisikannya; di antaranya Prof. Dr. Harun Nasution.  
Ia mengatakan bahwa Islam menurut istilah (Islam sebagai agama) adalah agama  yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi  Muhammad saw. sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang  bukan hanya mengenal satu segi, tetapi menganal berbagai segi dari kehidupan  manusia. Sementara itu Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam adalah agama  perdamaian; dan dua ajaran pokoknya, yaitu keesaan Allah dan kesatuan atau  persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata bahwa agama Islam selaras benar  dengan namanya.  
Islam bukan saja dikatakan sebagai agama seluruh Nabi Allah, sebagaimana  tersebut dalam Al Qur’an, melainkan pula pada segala sesuatu yang secara tak  sadar tunduk sepenuhnya pada undang-undang Allah. Di kalangan masyarakat Barat,  Islam sering diidentikkan dengan istilah Muhammadanism dan Muhammedan.  Peristilahan ini timbul karena pada umumnya agama di luar Islam namanya  disandarkan pada nama pendirinya.  
Di Persia misalnya ada agama Zoroaster. Agama ini disandarkan pada nama  pendirinya, Zarathustra (W.583 SM). Agama lainnya, misalnya agama Budha, agama  ini dinisbahkan kepada tokoh pendirinya, Sidharta Gautama Budha (lahir 560 SM).  
Demikian pula nama agama Yahudi yang disandarkan pada orang-orang Yahudi  (Jews) yang berasal dari negara Juda (Judea) atau Yahuda. Penyebutan istilah  Muhammadanism dan Muhammedan untuk agama Islam, bukan saja tidak tepat,  akan tetapi secara prinsip hal itu merupakan kesalahan besar. 
Istilah tersebut bisa mengandung arti bahwa Islam adalah paham Muhammad atau  pemujaan terhadap Muhammad, sebagaimana perkataan agama Budha yang mengandung  arti agama yang dibangun oleh Sidharta Gautama Budha atau paham yang berasal  dari Sidharta Gautama.  
Analogi nama dengan agama-agama lainnya tidaklah mungkin bagi Islam.  Berdasarkan keterangan tersebut, Islam menurut istilah mengacu kepada agama yang  bersumber pada wahyu yang datang dari Allah swt, bukan berasal dari manusia/Nabi  Muhammad saw. Posisi Nabi dalam agama Islam diakui sebagai orang yang ditugasi  Allah untuk menyebarkan ajaran Islam tersebut kepada umat manusia. Dalam proses  penyebaran agama Islam, nabi terlibat dalam memberi keterangan, penjelasan,  uraian, dan tata cara ibadahnya.  
Keterlibatan nabi ini pun berada dalam bimbingan wahyu Allah swt. Dengan  demikian, secara istilah, Islam adalah nama agama yang berasal dari Allah swt.  Nama Islam tersebut memiliki perbedaan yang luar biasa dengan nama agama  lainnya. Kata Islam tidak mempunyai hubungan dengan orang tertentu, golongan  tertentu, atau negeri tertentu.  
Kata Islam adalah nama yang diberikan oleh Allah swt. Hal itu dapat dipahami  dari petunjuk ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan Allah swt. Selanjutnya,  dilihat dari segi misi ajarannya, Islam adalah agama sepanjang sejarah manusia.  Agama dari seluruh Nabi dan Rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. pada  berbagai kelompok manusia dan berbagai bangsa yang ada di dunia ini.  
Islam adalah agama Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Yakub, Nabi Musa, Nabi Daud,  Nabi Sulaiman, Nabi Isa, Nabi Muhammad saw. Dengan kata lain, seluruh Nabi dan  Rasul beragama Islam dan mengemban risalah menyampaikan Islam. Hal itu dapat  dipahami dari ayat-ayat yang terdapat di dalam Al Qur’an yang menegaskan bahwa  para Nabi tersebut termasuk orang yang berserah diri kepada Allah.  
Kesimpulannya, Islam secara bahasa berarti tunduk, patuh, dan damai.  Sedangkan menurut istilah, Islam adalah nama agama yang diturunkan Allah untuk  membimbing manusia ke jalan yang benar dan sesuai fitrah kemanusiaan. Islam  diturunkan bukan kepada Nabi Muhammad saja, tapi diturunkan pula kepada seluruh  nabi dan rasul. Sesungguhnya seluruh nabi dan rasul mengajarkan Islam kepada  umatnya. Wallahu A’lam 
             2.1.2. Menurut Agama Hindu 
Agama Hindu (Bahasa Sanskerta: Sanātana Dharma सनातन धर्म "Kebenaran Abadi",  dan Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama yang berasal  dari anak benua India. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda  (Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini  diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama  tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini. Agama ini merupakan agama  ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam dengan jumlah umat  sebanyak hampir 1 milyar jiwa.  
Penganut agama Hindu sebagian besar terdapat di anak benua India. Di sini  terdapat sekitar 90% penganut agama ini. Agama ini pernah tersebar di Asia  Tenggara sampai kira-kira abad ke-15, lebih tepatnya pada masa keruntuhan  Majapahit. Mulai saat itu agama ini digantikan oleh agama Islam dan juga  Kristen. Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk agama Hindu di Indonesia adalah  masyarakat Bali, selain itu juga yang tersebar di pulau Jawa,Lombok, Kalimantan  (Suku Dayak Kaharingan), Sulawesi (Toraja dan Bugis - Sidrap). 
Etimologi 
Dalam bahasa Persia, kata Hindu berakar dari kata Sindhu (Bahasa Sanskerta).  [5] Dalam Regweda, bangsa Arya menyebut wilayah mereka sebagai Sapta Sindhu  (wilayah dengan tujuh sungai di barat daya anak benua India, yang salah satu  sungai tersebut bernama sungai Indus). Hal ini mendekati dengan kata Hapta-Hendu  yang termuat dalam Zend Avesta (Vendidad: Fargard 1.18) — sastra suci dari kaum  Zoroaster di Iran. Pada awalnya kata Hindu merujuk pada masyarakat yang hidup di  wilayah sungai Sindhu. 
Keyakinan dalam Hindu 
Hindu seringkali dianggap sebagai agama yang beraliran politeisme karena  memuja banyak Dewa, namun tidaklah sepenuhnya demikian. Dalam agama Hindu, Dewa  bukanlah Tuhan tersendiri. Menurut umat Hindu, Tuhan itu Maha Esa tiada duanya.  Dalam salah satu ajaran filsafat Hindu, Adwaita Wedanta menegaskan bahwa hanya  ada satu kekuatan dan menjadi sumber dari segala yang ada (Brahman), yang  memanifestasikan diri-Nya kepada manusia dalam beragam bentuk. 
Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan  Pancasradha. Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan  tersebut, yakni: 
- Widhi Tattwa – percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
- Atma Tattwa – percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
- Karmaphala Tattwa – percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan
- Punarbhawa Tattwa – percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
- Moksa Tattwa – percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia
             2.1.3. Menurut Agama Budha 
Agama Buddha lahir di negara India, lebih tepatnya lagi di wilayah Nepal  sekarang, sebagai reaksi terhadap agama Brahmanisme. Sejarah agama Buddha mulai  dari abad ke-6 SM sampai sekarang dari lahirnya Buddha Siddharta Gautama. Dengan  ini, ini adalah salah satu agama tertua yang masih dianut di dunia. Agama Buddha  berkembang dengan unsur kebudayaan India, ditambah dengan unsur-unsur kebudayaan  Helenistik (Yunani), Asia Tengah, Asia Timur dan Asia Tenggara. Dalam proses  perkembangannya, agama ini praktis telah menyentuh hampir seluruh benua Asia dan  telah menjadi agama mayoritas di beberapa negara Asia seperti Thailand,  Singapura, Kamboja, Myanmar, Taiwan, dsb. Pencetusnya ialah Siddhartha Gautama  yang dikenal sebagai Gautama Buddha oleh pengikut-pengikutnya. Ajaran Buddha  sampai ke negara Tiongkok pada tahun 399 Masehi, dibawa oleh seorang bhiksu  bernama Fa Hsien. Masyarakat Tiongkok mendapat pengaruhnya dari Tibet  disesuaikan dengan tuntutan dan nilai lokal. 
Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena  dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang hyang Buddha Gautama.  Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3  buku yaitu Sutta Piṭaka (kotbah-kotbah Sang Buddha), Vinaya Piṭaka (peraturan  atau tata tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Piṭaka (ajaran hukum metafisika  dan psikologi). 
Perlu ditekankan bahwa Buddha bukan Tuhan. Konsep ketuhanan dalam agama  Buddha berbeda dengan konsep dalam agama Samawi dimana alam semesta diciptakan  oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah kembali ke surga ciptaan  Tuhan yang kekal. 
Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang  Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila  Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan,  Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran,  penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu,  karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang  Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan,  pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. 
Ungkapan di atas adalah pernyataan dari Sang Buddha yang terdapat dalam Sutta  Pitaka, Udana VIII : 3, yang merupakan konsep Ketuhanan Yang Mahaesa dalam agama  Buddha. Ketuhanan Yang Mahaesa dalam bahasa Pali adalah Atthi Ajatang  Abhutang Akatang Asamkhatang yang artinya "Suatu Yang Tidak Dilahirkan,  Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak". Dalam hal ini, Ketuhanan  Yang Maha Esa adalah suatu yang tanpa aku (anatta), yang tidak dapat  dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi  dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi (asamkhata) maka manusia yang  berkondisi (samkhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan  (samsara) dengan cara bermeditasi. 
Dengan membaca konsep Ketuhanan Yang Mahaesa ini, kita dapat melihat bahwa  konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah berlainan dengan konsep Ketuhanan  yang diyakini oleh agama-agama lain. Perbedaan konsep tentang Ketuhanan ini  perlu ditekankan di sini, sebab masih banyak umat Buddha yang mencampur-adukkan  konsep Ketuhanan menurut agama Buddha dengan konsep Ketuhanan menurut  agama-agama lain sehingga banyak umat Buddha yang menganggap bahwa konsep  Ketuhanan dalam agama Buddha adalah sama dengan konsep Ketuhanan dalam  agama-agama lain. 
Bila kita mempelajari ajaran agama Buddha seperti yang terdapat dalam kitab  suci Tripitaka, maka bukan hanya konsep Ketuhanan yang berbeda dengan konsep  Ketuhanan dalam agama lain, tetapi banyak konsep lain yang tidak sama pula.  Konsep-konsep agama Buddha yang berlainan dengan konsep-konsep dari agama lain  antara lain adalah konsep-konsep tentang alam semesta, terbentuknya Bumi dan  manusia, kehidupan manusia di alam semesta, kiamat dan Keselamatan atau  Kebebasan. 
Di dalam agama Buddha tujuan akhir hidup manusia adalah mencapai kebuddhaan  (anuttara samyak sambodhi) atau pencerahan sejati dimana roh manusia  tidak perlu lagi mengalami proses tumimbal lahir. Untuk mencapai itu pertolongan  dan bantuan pihak lain tidak ada pengaruhnya. Tidak ada dewa - dewi yang dapat  membantu, hanya dengan usaha sendirilah kebuddhaan dapat dicapai. Buddha hanya  merupakan contoh, juru pandu, dan guru bagi makhluk yang perlu melalui jalan  mereka sendiri, mencapai pencerahan rohani, dan melihat kebenaran & realitas  sebenar-benarnya. 
            2.1.4. Menurut Agama Kristen Katolik 
Kata Katolik berasal dari kata sifat bahasa Yunani, καθολικός (katholikos),  artinya "universal". Dalam konteks eklesiologi Kristen, kata Katolik memiliki  sejarah yang kaya sekaligus beberapa makna. Bagi sebagian pihak, istilah "Gereja  Katolik" bermakna Gereja yang berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma,  terdiri atas Ritus Latin dan 22 Gereja Katolik Timur; makna inilah yang umum  dipahami di banyak negara. Bagi umat Protestan, "Gereja Katolik" atau yang  sering diterjemahkan menjadi "Gereja Am" bermakna segenap orang yang percaya  kepada Yesus Kristus di seluruh dunia dan sepanjang masa, tanpa memandang  "denominasi". Umat Gereja Ortodoks Timur, Gereja Anglikan, Gereja Lutheran dan  beberapa Gereja Metodis percaya bahwa Gereja-Gereja mereka adalah katolik, dalam  arti merupakan kesinambungan dari Gereja universal mula-mula yang didirikan oleh  para rasul. Baik Gereja Katolik Roma maupun Gereja Ortodoks percaya bahwa  Gerejanya masing-masing adalah satu-satunya Gereja yang asli dan universal. 
 Secara umum, sebutan Gereja Katolik merujuk pada Gereja Katolik Roma. Kata  Roma diatributkan pada Gereja ini karena Gereja Katolik mengimani Paus yang  berkedudukan di kota Roma, Italia sebagai kepala gereja yang kelihatan, wakil  Yesus Kristus di bumi, yang merupakan kepala utama gereja yang tak kelihatan.  Paus adalah penerus Petrus turun temurun yang tidak terputuskan. Menurut tradisi  gereja, Petrus menjadi uskup Roma dan menjadi martir di sana. Gereja Katolik  dengan penambahan kata Roma sendiri sebenarnya tidak pernah menjadi nama  resmi yang digunakan oleh Gereja Katolik. 
Sakramen 
Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus Kristus menginstitusikan tujuh  sakramen, tidak lebih dan tidak kurang, baik menurut Kitab Suci  maupun Tradisi  Suci dan sejarah Gereja Adapun sakramen yang diakui oleh Gereja Katolik Roma  sebagai berikut: Baptis, Penguatan/Krisma, Ekaristi, Pengakuan dosa, Pengurapan  orang sakit, Imamat, Pernikahan 
Dalam ajaran Katolik, sakramen adalah berkat penyelamatan khusus yang oleh  Yesus Kristus diwariskan kepada gereja. Santo Agustinus menyebut sakramen  sebagai "tanda kelihatan dari rahmat Allah yang tidak kelihatan" 
2.1.5. Menurut Agama Kristen Protestan 
Protestanisme adalah sebuah cabang dalam agama Kristen yang berisi banyak  denominasi dengan praktik dan doktrin yang berbeda. It principally originated in  the sixteenth-century Protestant Reformation , begun with Martin Luther 's  Ninety-Five Theses in 1517. Ini terutama berasal dari abad keenam belas  Reformasi Protestan, dimulai dengan Martin Luther 's Sembilan-Lima Theses pada  tahun 1517. 
Protestantism is considered to be one of the major divisions within  Christianity, together with the Roman Catholic , Eastern Orthodox , Oriental  Orthodox and Anglican traditions. Protestan dianggap sebagai salah satu divisi  utama dalam kekristenan, bersama-sama dengan Katolik Roma, Ortodoks Timur,  Ortodoks Oriental dan Gereja Anglikan tradisi. Some groups that are often  loosely labeled "Protestant" do not use the term to define themselves and some  tend to reject it because of the implication of being non-traditional. Beberapa  kelompok yang sering longgar berlabel "Protestan" tidak menggunakan istilah  untuk mendefinisikan diri mereka sendiri dan beberapa cenderung menolaknya  karena implikasi dari yang non-tradisional. Anglicanism, for instance, which  gained much of its distinctive identity during and immediately following the  English Reformation , which actually happens to be a protest, like the  "Protestant Protest/Reformation", is viewed by many of its adherents as not  having its origins in the Reformation but as a "Reformed Catholic" tradition.  Anglikan, misalnya, yang memperoleh banyak dari identitas khusus selama dan  segera setelah Reformasi Inggris, yang sebenarnya terjadi menjadi protes,  seperti "protes Protestan / Reformasi", dipandang oleh banyak dari pengikutnya  tidak mempunyai asal-usulnya di Reformasi tetapi sebagai "Reformasi Katolik"  tradisi. 
Likewise, many Baptists and Pentecostals do not see themselves as descended  from 16th-century Protestant movements. Demikian pula, banyak Baptis dan  Pentakosta tidak melihat diri mereka sebagai keturunan dari abad ke-16  gerakan-gerakan Protestan. As such, the term Protestantism is often used loosely  to denote all non-Roman Catholic varieties of Western Christianity, rather than  to denote those churches adhering to the principles described below. Dengan  demikian, istilah Protestantisme sering digunakan secara longgar untuk  menunjukkan semua non-Katolik Roma varietas Kristen Barat, bukan untuk  menunjukkan gereja-gereja yang mematuhi prinsip-prinsip yang diuraikan di bawah  ini. 
Protestantism is associated with the doctrine of sola scriptura , which  maintains that the Bible (rather than church tradition or ecclesiastical  interpretations of the Bible) [ 1 ] is the final source of authority for all  Christians. Protestantisme dikaitkan dengan doktrin sola scriptura, yang  menyatakan bahwa Alkitab (dan bukan tradisi atau gereja gereja interpretasi dari  Alkitab) adalah sumber otoritas final untuk semua orang Kristen. Another  distinctive Protestant doctrine is that of sola fide , which holds that faith  alone, rather than good works, is sufficient for the salvation of the believer.  Doktrin Protestan khas lain adalah bahwa dari sola fide, yang menyatakan bahwa  iman saja, bukan perbuatan baik, adalah cukup untuk keselamatan orang percaya.  So one is not required to do good works, but just be baptized Jadi satu tidak  diperlukan untuk melakukan perbuatan baik, tetapi hanya dibaptis 
BAB III 
KESIMPULAN 
Agama Hindu 
Agama Hindu ini berasal dari agama bangsa Arya dengan perubahan susunan dan  jabatan Tuhan. Menurut ajaran agama Hindu, Tuhan itu banyak jumlahnya. Hanya  yang pokok ada tiga, yaitu:  
- Dewa Brahma yang bertugas sebagai Sang Pencipta alam semesta
- Dewa Wisnu yang bertugas untuk memelihara alam semesta
- Dewa Shiwa yang bertugas sebagai perusak alam semesta
Agama Hindu ini juga mengajarkan konsep "reinkarnasi", yaitu hidup kembali ke  dunia dalam bentuk yang lain sesuai dengan amal perbuatannya.  
Agama Budha 
Diciptakan oleh Siddarta Gautama, anak dari raja Kapilawastu (kerajaan di  India pada zaman purba). Agama Budha ini mengajarkan bahwa Bodhisatwa  (Tuhan agama Budha) yang bersemayam di Nirwana (sorga) itu sebanyak 8 (delapan).  Hanya saja yang bertugas kedunia ini bergantian satu persatu. Agama ini juga  mengajarkan bahwa setiap pemeluk agama Budha yang ingin selamat dari  kesengsaraan hidup di dunia dan ingin masuk ke Nirwana harus dapat mematikan  keinginan-keinginan dari nafsunya.  
Agama Kristen Katolik 
Kata Katolik berasal dari kata sifat bahasa Yunani, καθολικός (katholikos),  artinya "universal". Dalam konteks eklesiologi Kristen, kata Katolik memiliki  sejarah yang kaya sekaligus beberapa makna. Bagi sebagian pihak, istilah "Gereja  Katolik" bermakna Gereja yang berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma,  terdiri atas Ritus Latin dan 22 Gereja Katolik Timur; makna inilah yang umum  dipahami di banyak negara. Bagi umat Protestan, "Gereja Katolik" atau yang  sering diterjemahkan menjadi "Gereja Am" bermakna segenap orang yang percaya  kepada Yesus Kristus di seluruh dunia dan sepanjang masa, tanpa memandang  "denominasi". Umat Gereja Ortodoks Timur, Gereja Anglikan, Gereja Lutheran dan  beberapa Gereja Metodis percaya bahwa Gereja-Gereja mereka adalah katolik, dalam  arti merupakan kesinambungan dari Gereja universal mula-mula yang didirikan oleh  para rasul. Baik Gereja Katolik Roma maupun Gereja Ortodoks percaya bahwa  Gerejanya masing-masing adalah satu-satunya Gereja yang asli dan universal 
Agama Kristen Protestan 
Pengertian agama Kristen Protestan Agama Kristen mengandung arti “orang yang  diurapi” yaitu orang yang digosok dengan minyak suci sebagai suatu upacara  konsekrasi (pensucian).Jadi kata Kristen mengandung arti orang-orang yang telah  dibaptiskan dengan perminyakan suci itu.Dengan pembaptisan tersebut orang telah  diakui syah sebagai pengikut kristus (orang yang diurapi).Sesuai dengan kitab  injil sebagai berikut:“… … … … dan tiada Engkau beri orang sucimu”. Dalam  kalangan umat Kristen terdapat juga berbagai aliran dan golongan,yaitu bukan  sedikit pula jumlahnya.Aliran-aliran itu timbul karena perbedaan faham tentang  ketuhanan Tritunggal,tentang injil,dan tentang hak kekuasaan gereja dan pedeta  yaitu salah satu nya adalah agama Kristen Protestan.. Kristen Protestan memiliki  2 ciri khas yang paling menonjol,yaitu pembenaran karena iman,dan Asas  Protestan.Dalam konsepsi Protestan,iman bukan sekedar masalah kepercayaan,yaitu  diterimanya suatu pengetahuan sebagai hal yang pasti,tanpa perlu ada bukti.Iman  adalah suatu tanggapan seluruh diri manusia,yang dalam kata-kata Emil Brunner  disebut sebagai:”suatu keseluruhan tindakan dari seluruh pribadi.”Dengan  demikian,iman menyangkut suatu gerak naik dari pikiran:khususnya suatu keyakinan  akan kekutan kreatif tuhan yang tidak terbatas dan berada dimana-mana 
Agama Islam 
Islam merupakan kata turunan (jadian) yang berarti ketundukan, ketaatan,  kepatuhan (kepada kehendak Allah SWT), berasal dari kata salama yang artinya  patuh/ menerima. Berakar dari huruf sin, lam, mim (s-l-m). Kata dasarnya adalah  salima yang berarti sejahtera, tidak tercela dan tidak cacat. Dari perkataan  salamat tersebut timbul ungkapan assalammu’alaikum yang mengandung doa dan  harapan semoga anda selamat, damai, dan sejahtera yang telah membudaya dalam  masyarakat Indonesia. Pengertian Islam sendiri dapat dipahami dari surat  berikut: “Hai, orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara  kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan.  Sesungguhnya syaitan-syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah:  208)       
Daftar Pustaka
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/pengertian-agama-serta-latar-belakang-perlunya-manusia-terhadap-agama 
http://www.spaceandmotion.com/religion-catholicism-catholic-church.htm 
http://www.newadvent.org/cathen/13121a.htmholic.com/library/What_Catholic_Means.asp 
http://tugassekolahonline.blogspot.com/2008/11/agama-kristen-protestan.html 
http://atheism.about.com/library/glossary/western/bldef_protestant.htm 
http://en.wikipedia.org/wiki/Protestantism 
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Hindu 
http://wapedia.mobi/id/Agama_Hindu
 18.49
18.49
 Rafless bencoolen
Rafless bencoolen





0 komentar:
Posting Komentar